Pages

Jumat, 25 Maret 2011

Pohon Apel Tua

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.", pinta pohon apel itu."Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.", jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."Pohon apel itu menyahut,"Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi.", kata pohon apel. "Aku tak punya waktu,", jawab anak lelaki itu."Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"."Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.", kata pohon apel.Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.


Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku.", kata pohon apel."Aku sedih.", kata anak lelaki itu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?""Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku", kata pohon apel itu."Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.""Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.", jawab anak lelaki itu."Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.", kata pohon apel."Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.", jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.", kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata."Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,", kata anak lelaki."Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.""Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.



sumber :http://www.taukahkamu.com/2010/11/kisah-seorang-bocah-dan-pohon-apel.html 

*di ceritakan kembali oleh................ehem..ehem..

Senin, 21 Maret 2011

Mengkaji ulang kata "Terima kasih"

Mengkaji ulang kata "Terima kasih"
Isa Alamsyah

"Terima kasih" adalah ekspresi yang kita ucapkan ketika ada orang yang menolong ,
membantu atau memberikan sesuatu yang kita miliki.
Kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya banyak kajian yang kita bisa bahas dari ungkapan ini.

Di Jepang, ketika kita mendapat pertolongan atau hadiah dari orang lain,
mereka mengucapkan "Arigato" yang diterjemahkan "Terima kasih"
Secara pemakaian, terjemahan itu benar, tapi sebenarnya maknanya jauh berbeda.
"Arigato" makna harfiahnya kurang lebih adalah "Susah benar".
Artinya buat orang Jepang, ketika ada yang menolong maka mereka berpikir bahwa mereka akan bersusah payah untuk membalas kebaikan tersebut.
Jadi buat orang Jepang, ketika di tolong, mereka sudah berpikir bagaimana suatu saat membalas kebaikan ini.

Bagaimana dengan terima kasih?
Jelas kita bisa lihat dua kata "Terima" dan "kasih"
Artinya buat orang Indonesia kalau ada orang yang memberi "kasih" atau menolong karena "kasihan" ya terima saja.
Intinya kita dengan tangan terbuka kita menerima belas kasih orang lain.
Di frase "Terima Kasih" tidak ada nuansa akan membalas budi, membayar pertolongan, atau berdoa. Hanya menerima saja.
Mungkin ini akhirnya berkembang menjadi mental pasif dan nerima lainnya, misalnya:
Mental gratisan: asal ada yang gratis disambar, sekalipun tidak tahu akan bermanfaat atau tidak. Kadang akhirnya dibuang, padahal ada yang lain yang butuh jadi tidak kebagian.
(Di Jepang anak-anak sudah dididik, sekalipun gratisan mereka hanya boleh ambil satu atau secukupnya, bukan sepuasnya).

Dalam bahasa Inggris, mereka mengucapkan "Thanks"
Ini memang ekspresi khusus yang diucapkan untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain. Saya belum menemukan makna khusus kata ini.
Tapi itu tetap bagus, karena bahasa Inggris dan kebanyakan bahasa lain punya ekspresi untuk menghargai bantuan atau pemberian orang lain.
Karena konon ada bahasa yang bahkan tidak punya ekspresi untuk berterima kasih.

Ada yang bilang bahasa asli Timor Timur tidak punya kata seperti "terima kasih".
Mereka mengatakan Obrigado untuk berterima kasih yang sebenarnya merupakan bahasa Portugal.
Beberapa orang yang sinis, memanfaatkan kondisi ini dengan mengatakan orang Timor Timur tidak tahu berterima kasih karena memang tidak ada budaya ini dalam bahasa aslinya.
Saya sendiri percaya ada bahasa asli daerah Timor Timur untuk ucapan terima kasih, hanya saja mungkin karena ratusan tahun (400-an tahun) terjajah Portugal, secara berangsur kata asli untuk berterima kasih tersebut tidak banyak dipakai atau tergantikan akibat terdominasi kata obrigado.
Semoga teman-teman saya ketika meliput di Timor Timur bisa membantu data tambahannya.

Bahasa Arab punya istilah sukron untuk berterima kasih.
Mungkin berakar sama dengan syukur (terima kasih pada Tuhan).
Agak mirip dengan Indonesia Terima Kasih tapi ada nuansa pemberian tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan.
Tapi setelah Islam datang, Muslim dianjurkan untuk mengganti Syukron dengan kalimat
"Jazakumullah" yang artinya "Semoga Allah (Tuhan) Membalas Kebaikanmu".
Kata Jazakumullah merupakan kalimat yang powerful dan kaya makna.
Makna pertama, ketika orang memberi maka kita mendoakan orang tersebut semoga Allah (Tuhan) yang akan membalasnya.
Ini juga mengandung konsep ikhlas, artinya ketika kita membantu orang lain, maka kita hanya berharap balasan dari Yang Di Atas dan tidak membalas dari yang kita tolong.
Karena itu di Islam kita tidak boleh menuntut balas budi orang lain, karena ketika kita menolong maka kita menolong karena Allah dan Allah yang membalas.

Nah sekarang Anda boleh merenungkan kembali apa yang dipilih untuk ucapkan ketika orang menolong Anda.
Kita boleh menambah kalimat "terima kasih" nya dengan tambahan yang memperkuat pendalaman kita terhadap bantuan atau pemberian orang lain, misalnya:
"Terima kasih, saya sangat menghargai kebaikan Anda.
"Terima kasih, semoga saya bisa membalas kebaikan Anda"
"Terima kasih, saya tidak akan lupa kebaikan Anda"
"Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan Anda:

Artikel ini hanya untuk mengingat kan kita agar tidak dengan mudah menerima kebaikan orang, tanpa berusaha menyelami makna lebih dari itu.

Semoga bermanfaat.

Minggu, 13 Maret 2011

Belajar dari Tsunami Jepang 2011



Belajar dari Tsunami Jepang 2011
oleh Isa Alamsyah

Sebelum memulai artikel ini, izinkan saya menyampaikan belasungkawa sebesarbesarnya pada para korban bencana tsunami di Jepang, dan marilah kita memanjatkan doa agar para korban bencana tsunami diberikan kemudahan dan ketabahan menghadapi bencana yang luar biasa ini. Amin.

Beberapa hari ini saya cukup banyak menghabiskan waktu di depan televisi menyaksikan berita berita gempa dan tsunami yang disiarkan di BBC, Al Jazeerah dan CNN, serta TV lokal.

Dari berbagai pemberitaan tersebut, banyak pelajaran yang kita bisa ambil dari peristiwa ini. Semoga bermanfaat.

Belajar dari pengalaman
Bangsa Jepang menunjukkan diri sebagai bangsa yang belajar dari pengalaman.
Setelah peristiwa Gempa Kobe sebesar 6,8 skala ricter dengan waktu sekitar 20 detik pada 17 Januari 1995 yang menewaskan 6.434 jiwa dan menghancurkan 200.000 bangunan, Jepang langsung bebenah diri. Seluruh bangunan baru di buat dengan daya tahan gempa yang lebih kuat di seluruh negeri bukan hanya di Kobe, karena asumsinya kalau di Kobe bisa terjadi seperti itu di manapun bisa.
Terbukti, ketika kemudian datang gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter datang (30% lebih kuat) dan berlangsung cukup lama (beberapa menit) sebagian besar gedung bertahan dan gedung bertingkat hanya bergoyang-goyang.
Hanya saja kemudian banyak yang hancur diterjang tsunami dengan ketinggian 10 meter dengan kecepatan mencapai 800km/jam (hampir 3 kali kecepatan kereta tercepat sekalipun).
Belajar dari sini, Indonesia juga harus membuat bangunan berstandar gempa 9 skala ricter karena tren gempa saat ini setinggi itu (kebanyakan gedung dirancang untuk tahan gempa 6 skala richter).

Belajar tertib, tidak egois, dan tidak panik
Sekalipun bagi setiap orang, gempa sebesar ini adalah pengalaman pertama, sebagian besar masyarakat bisa menghadapi keadaan secara proporsional. Mereka takut tapi tidak panik, mereka tetap tahu harus melakukan apa dan bagaimana.
Jumlah gempa di Indonesia lebih banyak dari Jepang, hanya saja bangsa Jepang lebih menyiapkan diri anak bangsanya untuk menghadapi gempa.
Bahkan setelah gempa pun mereka tetap bersikap proporsional.
BBC dan CNN mengangkat bagaimana tertibnya bangsa Jepang setelah gempa.
Di Tokyo. sekalipun setiap 30 menit terjadi gempa susulan, masyarakat masih mengantri di stasiun, tidak berebutan, bahkan mereka masih berhenti di lampu merah.
Mereka sadar kalau mereka panik maka keadaan semakin kacau.
Butuh pendidikan tingkat tinggi dan panjang untuk membentuk mental masyarakat seperti ini. Bahkan terlihat bagi penyiar Amerika maupun Inggris, ini cukup menakjubkan.


Belajar kejujuran
Begitu gempa terjadi, Pemerintah Jepang langsung mengumumkan bahaya radiasi nuklir sehingga mengevakuasi warga.
Buat pemerintah lebih baik mengaku keadaaan agar tidak tambah korban daripada harus menutupi keadaan untuk menjaga citra pemerintah sambil melakukan perbaikan tapi beresiko membawa banyak korban.
Berbeda dengan pemerintah Uni Soviet ketika Pusat Nuklir Chernobil bocor. Pemerintah berusaha menutup nutupi hingga akhirnya informasi bocor 4 hari kemudian. Sehingga memakan lebih banyak korban.
Tetapi kejujuran pemerintah ini juga didukung oleh kesiapan infrastruktur mental orang Jepang yang tidak panik dan tertib.

Peran Sosial Media dan Multi Media
Sosial Media saat ini juga memberi peran penting dalam mengantisipasi korban lebih banyak. Beberapa menit setelah gempa, twitter melesat di Jepang, mencapai 1200 tewwt setiap menit. Google juga menyediakan google finder untuk mencari orang hilang.

Bumi Yang tidak ramah
Ada satu hal yang perlu diwaspadai. Entah bagaimana menjelaskannya, tapi yang jelas ada sesuatu yang sedang berlangsung di bawah bumi dan membuat bumi menjadi tidak ramah buat manusia.
Bayangkan saja, ketika terjadi tsunami terjadi di Aceh (26 Desember 2004), ada yang mengatakan ini siklus 100 tahunan seperti yang terjadi di Portugal (1755). Tapi hanya beberapa tahun saja sudah terjadi tsunami besar di Jepang (Maret 2011).
Ketika terjadi gempa di Acah dengan skala kekuatan 8,9 skala ricter, banyak yang mengatakan, jarang terjadi gempa dengan kekuatan di atas 8 (memang sebelumnya demikian). Tapi setelah Aceh, Nias, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Joga ditimpa gempa besar kemudian kini Jepang.

Berlindung Pada Kekuatan Yang Lebih Besar
Peristiwa-peristiwa ini mengingatkan betapa sebenarnya manusia itu kecil.
Even bangsa yang tercanggih dan terkaya saja tidak mampu mengatasi bencana sekuat ini. Mobil bergelinding seperti mainan, rumah hancur seperti kardus, air meluncur dengan kecepatan pesawat terbang.
Hanya Sang Pencipta yang mampu menahannya.

Semoga kita bisa belajar banyak dari apa yang sedang terjadi.

Minggu, 06 Maret 2011

Sebuah Tamparan

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun.....
pagi2 di kejutkan dengan berita tetangga yang meninggal..padahal kemarin masih belanja jajan di tukang sayur... Ya Allah... RahasiaMu benar2 tak ada yang bisa menerkanya.. kemarin sehat.. besoknya sudah tutup usia..

Hari ini diajak Susi jalan2. Pas di toko buku, mb.Sie dapet telp suruh ke RSI. Sampai disana. sempet shock.. ternyata bulik sudah sekarat. Menurut cerita, tadi sempet tak ada nafas.. mb.Sie+Mas Santok baca Yaasin (pingin ikut baca, tapi lagi libur..)
Dokterpun tak kunjung datang padahal sudah di panggil. Setelah beberapa menit akhirnya Dokter datang juga. Heran, kirain ada penanganan khusus atau gimana, ternyata cuma di periksa nadinya. Setelah ditanya, dokterpun menjawab "Kita sudah mengusahakan dengan maksimal, tinggal berdoa saja!" ( Ya Allah.. rasanya pingin protes dg jawaban dokter tadi. bener2 kayak dialog di sinetron2 aja ). Tapi bedanya ini nyata, di depan mata kepalaku sendiri. Dokterpun meninggalkan kamar pasien.

Alhamdulillah... setelah selesai di bacain Yaasin, nafasnya kembali normal. Sudah lumayan membaik.

Pelajaran sangat berharga untuk hari ini. Terima kasih YA ALLAH.. sebelum kejadian itu, tadi sempat mengeluh 'bosan hidup' Astaghfirullah... Terima kasih... rasanya seperti di tampar.. koq enak banget bilang bosan hidup, ternyata Engkau menunjukkan apa itu kematian di luar sana. Mati itu tak semudah yang kita bayangkan, dengan mati, beres semua urusan. Padahal masih banyak urusan n kewajiban yang harus kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak.

Alhamdulillah... syukurQ padaMu masih di beri kesempatan memperbaiki semua untuk bekal di akhirat nanti. Terima kasih ya Rabb....

Jumat, 04 Maret 2011

Kalimat Sakti

Kalimat Sakti
Isa Alamsyah

Seorang remaja baru saja mendapat ilmu kalimat sakti yang diajarkan oleh temannya.
"Kalimat sakti ini, jika digunakan akan membuat siapa saja tunduk pada kita," kata temannya meyakinkan.
Di sekolah ia langsung menemui gurunya dan menggunakan kalimat sakti tersebut dan berkata,"Pak, aku tahu segalanya!". Kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar itu sang guru langsung merinding dan mendekat dan berbisik, "Pokoknya kamu mau nilai berapa saja bisa diatur, asal jangan bilang siapa-siapa!"
Tidak sabar mencoba lagi kalimat sakti tersebut ia segera mempraktekkannya di rumah.
Ketika sampai di rumah ia bertemu dengan ibunya, remaja tersebut langsung menggunakan kalimat saktinya.
"Ibu, aku tahu segalanya!" kata remaja itu dengan wajah meyakinkan.
Mendengar kalimat itu, sang ibu langsung ciut dan berkata, "Apapun yang kamu mau ibu akan kabulkan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!"
Ketika ayahnya pulang tanpa menunggu ayah istirahat ia langsung menyerang dengan kalimat ajaibnya.
"Ayah, aku tahu segalanya!"
Sang ayah langsung lemas dan berkata,"Apapun yang kamu mau, Ayah belikan, asal jangan bilang siapa-siapa ya!"
Kali ini remaja ini mulai lupa diri. Ia ingin menggunakan kalimat sakti ini kepada siapa saja.
Lalu ia melihat supir yang baru saja memarkir mobilnya.
Sang supir yang sudah bekerja puluhan tahun tersebut kaget ketika sang remaja tiba-tiba muncul dihadapannya dan berkata,"Pak, saya sudah tahu segalanya!"
Sang supir langsung lemas, matanya berlinang. Tangisnya tak tertahan. Ia langsung memeluk remaja itu dan berkata,
"Sudah belasan tahun aku menyimpan rahasia ini, tapi aku yakin pada akhirnya kamu tahu bahwa aku adalah ayah kandungmu!"
Kini remaja itu yang terkaget-kaget.

Humor dan hikmah
Apa yang terjadi pada remaja itu adalah eurofia kekuasaan.
Kadang ketika kita punya power kita punya kecenderungan untuk menggunakannya semena-mena, apalagi kalau power itu didapat tanpa usaha keras.
Kadang kesewenang-wenangan juga dilakukan jika terlalu susah mendapatkannya sehingga ingin memanfaatkannya membabi buta.
Masalahnya jika kita berlebihan menggunakan kekuatan, apalagi jika menyimpang untuk kepentingan diri sendiri, maka akibatnya banyak korban jatuh dan mungkin kita sendiri jadi korbannya.

Lihat para senior di sekolah atau kampus. Ketika ada murid atau mahasiswa baru mereka seenaknya melakukan mapras, bully, atau tindakan tidak intelektual bahkan kekerasan.
Mereka punya power sekalipun sebenarnya tidak ada hak, sehingga seenaknya melakukan tindakan tidak edukatif kepada juniornya. Padahal orang para murid atau mahasiswa baru yang membesarkan dan membiayai anak-anak mereka saja tidak pernah melakukan perilaku tidak beradab tersebut pada anak-anak mereka.

Lihat juga oknum aparat yang memegang senjata, pembuat keputusan, atau penuntut hukum, yang bertugas menegakkan hukum. Ketika kekuasaan ada ditangannya, ada di antara mereka (bukan berarti semua) yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Padahal kekuasaan tersebut bukan miliknya, tapi diamanahkan oleh rakyat.

Ada juga pekerja atau pegawai yang dapat tempat basah. Di antara mereka ada yang menggunakan kekuasaannya untuk menekan klien atau supplier untuk kepentingan sendiri.

Itulah kekuasaan.
Jika dipegang orang baik akan menjadi kekuatan untuk perbaikan.
Ketika dipegang orang yang tidak bertanggung jawab akan membawa korban.
Pertanyaannya, bagaimana Anda memegang amanah atau kekuasaaan yang Anda terima?

Email Surat Putus Cinta

Email surat putus cinta
oleh Isa Alamsyah

Seorang wanita lulusan SD yang sangat maniak warnet, bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasih onlinenya seorang bule dari Inggris yang dikenalnya dari internet. Selamanya ini dengan bahasa tarsan ia bisa berchatting dengan sang bule, tapi kali ini ia ingin mengungkap perasaan kesal hatinya secara lengkap melalui email.
Berbekal bahasa Inggris seadanya ia menulis email dengan didampingi google terjemahan online. Ia membuat surat dalam bahasa Indonesia, lalu satu per satu kata-perkata diterjemahkannya mengacu pada kamus online dan diurai dalam kalimat.
Demikian isi suratnya.
Bisakah Anda mengerti?

Pity my,
I want to give tofu something.
After I think with very cook cook
I want to cut connection we.
I present tofu if love we clap half hand.
Because prove you fall liver toward woman different
Liver my very disease.
River this, ought not temple-temple sad.
Water eye you water eye crocodile.
Because you no different is crocodile land.
You no different is eye basket.
Proper moment repeated year I not can present.
Face the face there is woman ideal different.
I no way! disease liver for second river.
I not will let you play play with liver my.
Safe stay

Terjemahannya:
Sayang ku,
Pity my,
Saya ingin memberi tahu sesuatu.
I want to give tofu something.
Setelah saya pikir dengan sangat masak-masak.
After I think with very cook cook.
Saya ingin memutus hubungan kita.
I want to cut connection we.
Saya kini tahu kalau cinta kita bertepuk sebelah tangan.
I present tofu if love we clap half hand.
Karena ternyata kamu jatuh hati pada wanita lain.
Because prove you fall liver toward woman different.
Hatiku sangat sakit.
Liver my very disease.
Kali ini, jangan pura-pura sedih.
River this, ought not temple-temple sad.
Air mata kamu air mata buaya.
Water eye you water eye crocodile.
Karena kamu tidak lain adalah buaya darat.
Because you no different is crocodile land.
Kamu tidak lain adalah mata keranjang.
You no different is eye basket.
Pantas ketika ulang tahun aku tidak dapat kado.
Proper moment repeated year I not can present.
Rupa-rupanya ada wanita idaman lain.
Face the face there is woman ideal different.
Saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya.
I no way! diesease liver for second river.
Saya tidak akan biarkan kamu main main dengan hati saya.
I not will let you play play with liver my.
Selamat tinggal.
Safe stay.
(Terinspirasi dari humor di internet)

Humor dan hikmah:
Kadang kala kita merasa sudah bisa segala sehingga tidak perlu pendampingan.
Ada anak yang merasa sudah besar mengabaikan orang tuanya yang sudah makan asam garam kehidupan. Sekalipun orang tua ingin mengawalnya untuk melewati kehidupan, sang anak menghindar sehingga terjerumus satu masalah yang sebenarnya tidak pelu jika mau mendengarkan nasehat orang tua.
Ada juga murid yang mengabaikan gurunya.

Kadang kala kita menganggap cukup mengatasi masalah dengan teori yang ada buku. Seolah semua bisa diselesaikan dengan teori. Padahal banyak sekali yang tidak terungkap dalam buku.
Jika ingin memperluas kemampuan dan kecakapan kita jangan hanya bersandar pada teori tapi juga harus dibekali dengan pengalaman.
Bagaimana menurut Anda.

Surat Seorang gadis pada Ayahnya

Surat seorang gadis kepada ayahnya
oleh Isa Alamsyah

Belum sempat John meletakkan tas kerjanya sepulang ke rumah, matanya tertegun melihat sebuah surat tergeletak di atas meja.
Di sebuah amplop tertulis "Untuk ayah tersayang"
Setelah belasan tahun menjadi single parent, baru kali ini ada surat untuknya dari Lucy, anak gadisnya. Ada apa?

Kalimat pertama pada surat itu sudah mengguncang hatinya;
Ayah tersayang, jika ayah membaca surat ini maka aku sudah tidak ada di rumah.
Sekalipun berat John melanjutkan bacaan kata demi kata.

Ayah, aku telah menemukan pria yang akan mendampingiku selamanya.
Memang buat orang lain dia sudah terlalu tua, tapi bagiku pria berusia 45 tahun masih tetap muda.
Dia sangat energik ayah, kalau ayah mengenal lebih dekat dengannya pasti ayah juga akan menyukainya.
Ayah jangan terkecoh dengan tato di seluruh tubuhnya atau janggut dan brewoknya yang panjang atau puluhan tindik di telinga dan hidungnya, karena jauh di dalam hatinya ia adalah orang baik.
Ia sangat sayang padaku, dan juga ayah dari anak di dalam kandunganku.
Istrinya tidak keberatan aku mendampinginya, karena istrinya sudah sibuk mengurus anaknya yang banyak.
Oh iya, ayah tidak usah khawatir tentang kehidupanku.
Ia menguasai penjualan ekstasi di kota, jadi uang sama sekali bukan masalah buat kehidupan kami.
Saya tahu ia sudah mengidap HIV sejak lama, tapi katanya dalam beberapa tahun ke depan obat penyakit AIDS akan ditemukan jadi aku tidak perlu khawatir bukan?

Ayah jangan bersedih karena aku bahagia.
Usiaku sudah 18 tahun ayah jadi aku bisa memutuskan yang terbaik untuk hidupku.

Tanpa sadar, air mata sang ayah menetes jatuh ke lembar surat itu.
Bagaimana mungkin anaknya yang lucu dan periang bisa menjadi seperti inii?
Lembar pertama surat pertama baru saja selesai dibacanya.

Tangan sang ayah bergetar, berat rasanya, tapi ia membuka lembar kedua surat itu.
Kali ini isinya jauh berbeda.

Ayah sayang,
Maaf, sebenarnya surat di halaman pertama tadi tidak benar-benar terjadi.
Saya hanya ingin menggambarkan betapa kemungkinan terburuk bisa terjadi pada anak-anak gadis, dan syukurlah aku tidak demikian.
Ayah bahagia bukan, kalau aku tetap bersama ayah?
Ayah bahagia bukan, akau tidak menghancurkan diriku seperti itu?
Tentu saja, mempunyai anak yang rapornya jelek, jauh lebih menguntungkan daripada mempunyai anak seperti itu.
Oh iya Ayah, raporku ada di dalam tas, nilainya jelek, maaf ya.
Silahkan ayah lihat, jangan lupa ditandatangani.
Besok guru ingin bicara dengan ayah tentang nilai raporku, jangan marah ya.
Kalau ayah tidak marah melihat nilai raporku, aku sedang bermain di rumah sebelah, aku tunggu yah?
Love you Daddy.

"Lucy..........!" John berteriak dan lari ke rumah tetangganya, ia akan mengitik habis anaknya yang 'keterlaluan' itu.

Lega rasanya hati John. Konyol tapi melegakan.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat rapor anaknya yang buruk, hati John justru berbunga-bunga karena ia tidak kehilangan anaknya.
Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!
(Terinspirasi dari humor yang pernah saya dengar)

Humor dan Hikmah
Kali ini humor dan hikmah tulisannya tidak ditulis dijudul, biar gak bocor humornya.

Sebenarnya Lucy hanya ingin agar ayahnya tidak marah melihat rapornya yang buruk, untuk membuat masalah rapor buruk terlihat kecil ia membuat gambaran masalah besar yang mungkin terjadi sehingga masalah yang ada jadi terlihat kecil.

Ini sebenarnya adalah seni bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.

Kalau Anda ingin bersyukur atas kesulitan yang kita terima maka kita sebaiknya membayangkan kesulitan lebih besar yang mungkin bisa kita alami. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari stres atau kegalauan yang berkepanjangan.

Masalah kekecewaan hati atau rasa tidak bersyukur biasanya tidak berhubungan dengan uang tapi lebih karena penerimaan hati.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.

Kita bisa melihat anak kampung bahagia main layang layang yang 1 set berharga tidak lebih dari Rp 5000.
Tapi anak orang kaya ngambek pada orang tuanya padahal baru dibelikan pesawat remore control seharga 5 juta. Kenapa? Karena anak kaya itu suka dengan yang model baru seharga 15 juta.

Ada anak kaya yang ngambek pada orang tuanya karena link internet putus satu hari karena lupa bayar bulanan, padahal ia sudah beruntung bisa mengakses internet selama 29 hari sebelumnya.

Memang apa yang dilakukan Lucy pada Ayahnya John agak keterlaluan, tapi itu gambaran dramatis tentang bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.

Sudahkan Anda bersyukur hari ini?

Rabu, 02 Maret 2011

1 Maret

Subhanallah... tak terasa sudah tanggal 1 maret.. tak ada persiapan apa2 seperti 1 maret tahun yg lalu..(maafkan Anakmu ya ibuk.. hihi...cz keterbatasan dana..)
hanya doaQ selalu buat ibuk...Selalu diberi kesehatan, semakin sholeha, limpahan rejeki, kesabaran yang luar biasa, dan tambah semangat ( semangat hidupku bertambah bila melihat semangat ibuk berjuang dalam menghadapi ujian hidup ini ) http://www.smileycodes.info

Alhamdulillah... Aq sangat bersyukur punya ibuk seperti ibukQ, dan sangat bersyukur punya sahabat yg baik, sahabat yg tulus, sahabat yg menemani saat suka dan duka.. tak di sangka dan tak di duga.. mb.Sie dkk yang terdiri dari Aik Wiena dan mb.Titin tiba2 dateng kerumah n kasi surprise buat ibuk..
Hhwaaaaaaaaaaaa....Aq sungguh terharu....(Loh..loh..Koq jadi Aq yg terharu?? harusnya ibuk yg terharu ya??? hihi... yahh..ikut merasakan apa yg ibuk rasa dah... hihi..)Lebay...http://www.smileycodes.info

ada kue.. ada puding..ada ayam bakar.. ada akyu.. ada ibuk.. ada mb.Sie.. ada Aik.. ada mbak Titin.. adaaaaa ajaaaaa mereka ini bikin gempar warmud yg imud ini... hihi..yuuuukkkk makaaaaaaannn....http://www.smileycodes.info

makasi ya Plend ( niru2 mb.Titin..hihi..) makasi banyak atas semua kebaikannya.. jadi bingung sendiri, harus Aq balas dengan apa semua kbaikanmu temands ( bentuk jama' dari teman,hihi.. )

ga tau lagi harus berkata apa...
Aq+ibuk sangat berterima kasih bwt perhatian n kasih sayangnya.. Semoga Allah membalas semua kebaikanmu temands.. mungkin hanya doa.. cz Qt mungkin belum bisa membalas semua kebaikanmu sahabat2Q..hikz...hikz..mbrebes..http://www.smileycodes.info

sekali lagi... terima kasihQ yg tak terhingga untuk sahabat2Q.. Semoga persahabatan Qt tak lekang oleh waktu....( huhuy...daleemm buu... hihi..)http://www.smileycodes.info

to..
Ibuk tercintah..
Mb.SieQ tersayang..
Wiena tersekseh..
Mb.Tin terimoed..
Luph U all............

http://www.smileycodes.info

makasi kejutannya mb.Sie.......

makasi sahabat2Q.........